Friday 23 October 2015

(Kapan) Waktu Yang Tepat Untuk Nge-Add Gebetan Menjadi Teman di Facebook?

Patah hati Facebook
Illustration Source Via: whatsappfacebookstatus.blogspot.com


Selamat Malam Guys

Jaman sekarang, PDKT itu lebih rumit dari era Jadoel. Kalau generasi sebelumnya mengharuskan kita untuk mengenal seseorang dulu dengan menghabiskan waktu langsung secara face-to-face. Sekarang begitu banyak variasi media sosial yang tersedia yang membuat kita bisa berhubungan dengan seseorang hanya dibelakang layar computer atau smartphone.


Problemnya ketika kamu PDKT menggunakan Medsos adalah kemungkinan kamu akan salah menangkap sinyal perasaan, emosi, dan sifat Gebetan; belum dihitung kemungkinan akan ada miskomunikasi ketika kamu berhubungan dengan media social. Ya kawan, bentuk komunikasi seperti ini telah mengambil alih  sebuah interaksi langsung.

Ketika kamu mulai melakukan PDKT dalam tahap awal, berhati-hatilah untuk melakukan komunikasi melalui pesan teks dan social media. Kesan dan Perasaan yang kamu tangkap mungkin akan sama sekali berbeda dengan perasaan apabila kamu mengalaminya secara langsung.


Nah…mungkin ada dari kamu yang bertanya: “Lalu kapan kita bisa meng-add gebetan menjadi teman di Facebook?” Tunggu dan sabar sedikit… segelas air putih dingin akan membantumu.
Saranku adalah TUNGGU DULU. Sampai kapan??

Sampai kamu dapat memahami sifat si dia,
Sampai kamu yakin dengan perasaanmu kepadanya; dan terakhir,
Sampai kamu tahu kemana arah hubungan ini akan bermuara.
Kenapa?

Karena kamu hanya bisa mendapatkan jawaban hal ini dengan berinteraksi kepada Gebetan secara langsung. Simple...

Guys…Artikel kali ini kita akan membahas beberapa hal yang harus kamu hindari dan beberapa alasan mengapa kamu harus menunggu untuk nge-add sang gebetan menjadi teman Facebook.


Foto Sang Mantan - Informasi Masa Lalu
Jika kamu baru saja PDKT dengan seseorang; hal terakhir yang kamu ingin lihat adalah foto si Dia lagi memeluk mantan pacarnya. Bahayanya jadi seorang stalker adalah hal ini mungkin akan merusak hubungan kamu dengan cepat. Tanpa kamu sadari kamu terjangkit sindrom kepo dan tangan kamu dengan lihay mencari tahu tentang hubungan masa lalunya dan kamu mulai membuat asumsi yang ngga-ngga mengenai sang Gebetan. 

Kamu mungkin juga belum siap untuk membagikan informasi mengenai kegagalan masa lalu dengan Gebetan baru kamu. Aku tahu bahwa informasi mengenai kegagalan masa lalu adalah hal yang harus kamu bagikan kepada gebetan, tapi itu HARUS pada waktu yang tepat, dan bukan dengan cara menjadi stalker seperti itu. Masing-masing pasangan layak untuk mendengar dan juga didengarkan. Tapi kamu lupa satu point penting...Kamu belumlah menyandang predikat "Pasangannya". 

Daripada membuat asumsi berdasarkan foto, profil Facebook, dan status-status; lebih baik kamu membicarakan hal itu kepadanya secara langsung.


Cemburu karena Foto atau Komen
Tahap awal suatu hubungan bisa membawa kamu kepada periode kebingungan dan kecanggungan. Kamu “jalan” dengan si Dia, tapi belum ada ikatan “Ekslusif” diantara kalian…Suatu ketika kamu sedang buka Facebook, kamu melihat Post barusan di timeline gebetanmu - yang isinya sedikit flirty yang membuatmu berkesimpulan bahwa ada seseorang yang tertarik juga kepada gebetanmu.

Wajahmu tiba-tiba memerah karena cemburu dan marah, dan kamu langsung mengirimnya pesan teks yang isinya meminta penjelasan. Jawaban sang Gebetan tiba-tiba menghancurkan hatimu berkeping-keping, karena respon jawabannya adalah bahwa kamu dan dia bukanlah dalam status pacaran, dan sang Gebetan dengan cepat mendapat kesan bahwa kamu adalah type pencemburu yang psikopat.

Kawan…
Selamatkanlah dirimu dari rasa malu, dan jangan dulu nge-add sang gebetan menjadi teman Facebookmu; jangan dulu.


Terlalu Beranalisa
Menjalin sebuah hubungan sudah cukup membingungkan. Ketika kamu menambahkan Facebook dalam rumus cintamu, hal itu akan membuatmu lebih bingung dan stress. Bukan saja kamu akan membaca setiap post dan komen yang dia buat, kamu juga akan “TERLALU MENGANALISA” setiap komen di wall dan setiap "Like" di foto Facebook kamu.

Kamu akan mulai bertanya kepada dirimu sendiri: “Apakah status yang dia tulis itu ditujukan kepadaku?”, dan “apa maksud dia nge-Poke aku?”. Kawan...jangan membuat dirimu jatuh kelubang ngenes ini dan tunggu sampai ada kepastian tentang arah hubungan ini.

Ketika kamu mulai PDKT dengan seseorang yang baru, kamu sebaiknya mendasari opini dan perasaan kepadanya dengan berinteraksi secara langsung. Profil Facebook dapat menyesatkan, dan interaksi dengan sosial media lebih banyak buruknya daripada manfaatnya.

Best Regards
-Ben-

Support kami dengan meng-klik tombol Like, atau Follow kami di:
FB Page atau di @LoveFeverTips

Monday 19 October 2015

Cara Untuk Tidak Kehabisan Kata-kata Lagi

Tidak akan lagi kehabisan cerita dengan gebetan



Guys
Apakah kamu pernah merasakan kehabisan kata-kata ketika PDKT dengan seorang wanita? Aku pernah...Pada Artikel kali ini aku akan membagikan beberapa rahasia untuk tidak akan lagi kehabisan kata-kata.

Pernahkah kamu berada di sebuah pesta, dan melihat seseorang yang menceritakan kisah yang hebat dan menghibur semua orang disana? Komedian juga melakukan hal yang sama. Mereka dapat menyampaikan cerita yang hebat "on the spot", mereka seringkali berimprovisasi dan dengan cara yang memukau. Mereka mengerti cara menceritakan sebuah kisah; dan konsekwensinya adalah mereka menjadi "kehidupan" ditempat itu. Bagaimana cara mereka melakukan itu?

Aku akan membuka satu rahasia dari setiap pencerita yang banyak dari kita tidak mengerti caranya. Sebenarnya kekuatan mereka bukan  pada cerita hebat yang mereka sampaikan - tetapi ini soal BAGAIMANA kamu menyampaikan cerita itu. Bercerita adalah sebuah seni, dan ada beberapa rahasia untuk membuat sebuah sebuah cerita menjadi menarik, lucu, dan memukau.

Langkah pertama sebuah cerita hebat adalah: Pembukaan. Disinilah kamu seharusnya mendapatkan perhatian pendengarmu, pastikan bahwa pembukaanmu haruslah merupakan Trailer yang bagus.  Dan pembukaan itu haruslah memenuhi unsur pertanyaan: What, who, why, where, how. contoh: "pernahkah aku menceritakan pengalamanku ketemu hantu waktu kemah di gunung Puncrut Jawa Barat?

Gampang kan? Sekarang kamu sudah memercikkan perhatian...mari kita mulai dari sini.

Rahasia #1: Visualisasi.
Seni Bercerita adalah sebuah seni yang sudah ada dan setua Bahasa itu sendiri. Beberapa dasar yang perlu kamu ketahui adalah: sebuah cerita haruslah ada plot, karakter, dan cara pandang darimana sebuah cerita itu diceritakan. Seorang pencerita yang hebat, akan menyerap kamu untuk memasuki sebuah plot cerita. Kamu akan merasa bahwa kamu berada disana mengalami kejadiannya dan berinteraksi dengan karakter-karakter yang ada didalam cerita itu; dan visualisasi adalah kuncinya. . Kamu dapat memvisualisasikan latar belakang tempat seperti: malam gelap, hutan dan pepohonan, jalan setapak yang kecil. Sensasi seperti: tanah yang basah, kabut yang tebal, perasaan dingin yang menusuk, dan bunyi suara burung hantu. Kamu dapat memvisualisasikannya dengan vokal dan bahasa tubuh: gunakan gestur untuk memvisualisasikan obyek, atau meniru gerakan, dan gunakan suara untuk meningkatkan efek cerita. Ketika kamu mendeskripsikan suara burung hantu, rendahkan suaramu. Gunakan perilaku manusia untuk membuat adegan terasa hidup

Rahasia #2: Curahkan Perasaan didalam cerita itu.
Seorang pencerita yang baik dapat memperkenalkan perasaan dan membuat mereka yang mendengarkan percaya dengan cerita itu. Itulah sebabnya sebuah setting cerita yang kurang bagus; katakanlah misal sebuah hutan yang gelap, dapat menjadi sebuah cerita yang bagus selama kamu dapat menghubungkan karakter dalam cerita itu, perasaannya, pergumulannya, serta interaksinya.

Deskripsikan apa yang menjadi perasaan karakter dalam cerita itu, dan bagaimana hal itu tertuang dalam gerakan tubuh. Apakah perasaan takut yang menggelitik perut, perasaan dingin yang menusuk tulang, bagaimana hal itu menggerakkan dan memotivasi karakter dalam cerita itu.

"Aku mendekati sosok bayangan itu, dia hanya menatapku dengan pandangan mata kosong dan aku merasakan tulang-tulangku lemas".

Ekspresi wajah dan gerakan tubuh bercerita banyak. Karena itu tirukan, hal itu akan memicu empati dari pendengarmu, dan membuat mereka berada dalam posisi itu. Psikologis menyebutnya: "Narrative Transportation".

Rahasia #3: Terhubung dengan Pendengar.
Guys apapun yang kamu lakukan seharusnya kamu meningkatkan ketertarikan dengan orang yang mendengar ceritamu. Libatkan mereka dalam cerita itu, contoh:
"Kamu tahu perasaan ketika..." atau
"Seperti katamu barusan...",
"Pernahkah kamu jalan di hutan malam-malam sendirian?"

Pertahankan untuk menatap matanya, kamu menceritakan sesuatu disini, karena itu pertahankan dan bangunlah suatu hubungan.

Kawan, Artikel kali ini adalah membuka beberapa elemen rahasia untuk menjadi seorang pencerita yang bagus. Ingat aturannya: Visualisasikan, hidupkan setting cerita, dengan mendeskripsikan bau, suara, perasaan, kondisi dan wajah-wajah.

Bawalah perasaan itu dengan menggambarkan bagaimana hal itu termanifestasi; lutut yang gemetar, merinding dan lain-lain.

Terakhir pastikan supaya kamu mempertahankan getaran dengan pendengarmu dan mendobrak "halangan" dengan bertanya kepadanya dan melibatkan mereka dalam cerita kamu itu.

Selamat bercerita..
Regards LOVE FEVER