Thursday 30 March 2017

Inilah Satu Hal Yang Paling Menghancurkan Suatu Hubunganmu Dengannya

EGO & KEINGINAN
Ego dan Keinginan
Selamat pagi dan Apa kabar guys...
Lama ngga menulis, i miss you so much...😊
I hope you feel the same way about me too.


Kali ini aku hanya ingin membagikan satu hal yang dapat menghancurkan hubunganmu dengan si Dia. Kamu tahu?

KEINGINAN
Seperti:
- "Sayang, aku ingin kamu seperti Brad Pitt..."
- "Aku Ingin mirip seperti..."
- "Aku ingin ini, aku ingin itu, dan...Aku...aku...aku...ingin...ingin...ingin"

Guys perlu kamu ketahui bahwa mereka yang berpacaran atau sudah menikah, menginginkan kebebasan yang dimiliki oleh kaum jomblo. Sebaliknya mereka yang jomblo menginginkan sebuah komitmen yang dimiliki oleh mereka yang berpacaran atau menikah.

The bottom point is, 
Keinginan ngga ada habisnya deh...

Seseorang pernah berkata "Ketika aku mengiginkan KENYATAAN menjadi berbeda dari keadaannya...aku menjadi menderita."

Guys...
aku pernah punya pacar yang menginginkan sesuatu dari-ku, begitu juga sebaliknya; dan keinginan ini adalah bahan bakar untuk pertengkaran, perdebatan, yang pada akhirnya akan membunuh hubunganmu dengannya.

Apakah ini berarti kamu tidak boleh memiliki keinginan? Tidak samasekali. Aku tidak mengatakan bahwa kamu tidak boleh menginginkan sesuatu atau memiliki suatu standar dalam hidup. 

Yang ingin aku sampaikan adalah jika kemelekatan-mu terhadap segala keinginan itu, mengakibatkan pasanganmu atau bahkan kamu sendiri menderita dan mengaburkan kemampuanmu untuk menghargai atau bersyukur terhadap waktu yang kamu miliki SEKARANG bersamanya, maka seperti cairan zat asam, ia akan menghancurkan-mu dari dalam dan bahkan orang-orang disekitar kita.

Guys...
Mungkin mendapatkan apa yang menjadi keinginanmu, bukanlah segala jawabannya.
Mungkin (maybe...just maybe) malahan dengan 'meletakkan' keinginanmu itulah yang menjadi jawabannya. 

Katakan saja misalnya
Aku menginginkan pacarku untuk mengirim pesan ketika dia bangun dari tidur. Tapi kenyataannya dia tidak melakukannya. Lalu aku akan bertanya "hey kenapa kamu tidak mengirimkan pesan waktu kamu bangun? Bukankah aku sudah bilang...bla...bla...bla..."

Apa yang terjadi?
Aku menjadi sosok posesif, pengendali, boss, dan bertanya-tanya dalam hati, "Mengapa dia tidak melakukan apa yang KUINGINKAN?"; 
Apakah dia sedang texting dengan pria atau wanita lain?; 
Apakah dia selingkuh?; 
Apakah dia tidak benar-benar mencintaiku? etc...

Bukankah yang sebenarnya terjadi adalah : aku malah yang menderita?

Nah...ketika kamu 'meletakkan' keinginan supaya dia mengirimkan pesan kepadamu, tidakkah kamu malah menjadi bahagia dan lepas dari perasaan tertekan? Tidakkah kamu malah mengalami perasaan damai? Tidakkah kamu memindahkan sesuatu yang menghalangi dirimu untuk mencintainya lebih lagi? 

Tidakkah kamu sekarang menyadari bahwa keinginan itulah yang membuat kita gila? Persoalannya bukan terletak padanya, tapi diri kita sendirilah yang menciptakan keadaan itu. Ditambah bonus juga bahwa Kamu juga telah berusaha untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang bukan dirinya!

Tersangka utamanya adalah pikiran kita sendiri.
Seperti seorang pencuri yang mencuri kebahagiaan, ia tinggal didalam pikiran kita, dan dia memiliki nama alias yaitu : E G O

- L O V E -